lagi
terketukketuk pintu dalam sepi bergidik
seketika terbuka meski pelan kau menyusup sumbang dalam laun langkah
kau kah pencuri yang senantiasa menukar tawa?
lalu kau bawa pergi setiap duka mengendap di genggaman
dan aku berpurapura
lagi
kau menembus pintupintu nurani
seperti di sini kau kumpulkan tawatawaku yang terbawa angin
entah dimana kau simpan lukamu sendiri
yang ku tahu sejak itu aku suka menguburnya
...
dan tak lagi
langkah yang mengendapendap memasuki pintu ini
sepekan menunggu hantaran tawa dan aku lelah
maka ku gali kembali duka
sebab itu saja,
mungkin kau hendak kembali
Pinrang, 21 April 2011
terketukketuk pintu dalam sepi bergidik
seketika terbuka meski pelan kau menyusup sumbang dalam laun langkah
kau kah pencuri yang senantiasa menukar tawa?
lalu kau bawa pergi setiap duka mengendap di genggaman
dan aku berpurapura
lagi
kau menembus pintupintu nurani
seperti di sini kau kumpulkan tawatawaku yang terbawa angin
entah dimana kau simpan lukamu sendiri
yang ku tahu sejak itu aku suka menguburnya
...
dan tak lagi
langkah yang mengendapendap memasuki pintu ini
sepekan menunggu hantaran tawa dan aku lelah
maka ku gali kembali duka
sebab itu saja,
mungkin kau hendak kembali
Pinrang, 21 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar