Pages

Selasa, 10 Mei 2011

di jakunmu, aku terkatung

aku dalam sepotong hasrat yang bertalu
berandai, madu sedang leler di sudut bibirmu
lalu aku dengan dahaga menyicip tanpa ragu
meski tak mengapa tanpa malu

adalah aku, dewi yang memujamu di gundukan jakun
terkatung di antara alur yang naik turun
tiada pongah walau tertegun
menikmati riwayat madu yang mengalir; pada jakunmu ia mengalun

liat dalam tari yang beradu
kita dalam gelora yang tak tahu malu
dan semua tiada pernah meragu;
bahwa kita adalah hasrat yang membisu


Makassar, 23 Maret 2011

0 komentar:

Posting Komentar