Pages

Sabtu, 15 Januari 2011

Arti Sebuah Kemenangan


Hei!

Ini aku bangkit
Sambutlah aku dengan tepuk meriah
Lihat aku, aksiku terlampau gesit
Lupa bila luka pernah merekah

Kau bukan badai yang bisa melibasku
Pula bukan bah yang menenggelamkan
Kau hanya semut kecil menggigit layu
Perihnya sedikit, tak jengahkan

Tak butuh waktu banyak
Detik ini saja telah kumenangkan
Senyumku kian semarak
Ah, pikirku, ini bukan kutukan

Hei, ini waktuku
Dan hari kian teduhkan
Aku lupa luka lalu
Aku pulang, menjemput impian

Aku ini Pelakon


Aku lelah

Langkahku tak lagi setegak kemarin
Gontai tertatihtatih
Jalan kecil ini tak seramai lalu

Mata ini bukan sembab
Binarnya saja yang malu
Tak ada bekas tangis di sini

Hahaha,
Lakon ini selalu sukses kumainkan
Lalu kau pun menyukai ini
Menipumu puaskan hasratku

Pun aku hampir rapuh di lipatan muslihat ini
Pilarpilar asa menopang semangat mungilku
Tenanglah!
Tarikan senyumku kan selalu kau nikmati.

Ketika Aku Sakau...


Aku sakau
Begitu haus akan deretan kalimat
Kata-kata alay dan romantisme
Aku butuh itu.

Aku sakau
Tulisan apa lagi yang akan ku suntikkan?
Beri aku serabut-serabut inspirasi
Aku butuh itu.

Aku sakau
Begitu ingin berpuisi
Pun tak berintuisi
Aku selalu butuh itu.

Aku sakau
Maka, jangan lepaskan aku
Belenggu ini begitu nikmat
Aku butuh lagi.

Kepada Siapa?


Di sini ada sepotong rindu yang kusisipkan pada langit jingga sore ini
Tak tersampaikan

Senja mengajarkanku sepi berirama
Sangat pilu
Dia menjamahku

Hingga, sempat kusisipkan kembali namanya di ujung doa
Entah tersampaikan

Sepi ini begitu menohok
Senja perlahan menjingga
Lalu ia tenggelam bersama sesalku

Sungguh, kau melukai sisasisa pilu tak bermunajat ini
Jangan tanyakan mengapa!
Kau selalu purapura tak tahu, bukan?

Kawanku Lupa Menyimpan Senyum

Add caption

Kau pernah sekesal ini?
Jalinan itu selalu rumit rupanya
Bahkan ketika kau hanya menjadi kawan
Jalinan ternyata menitiskan iri lalu perlahan merekahlah benci

Ah, kali ini aku lemah
Kau pernah sesepi ini?

Kawanku pergi
Bahkan senyumnya tak ia sisakan di sini

Kawanku lari
Kau tahu?
Bukan lari dariku, hanya pada kenyataan
Dia terlalu takut melupakan kenangan