tiada waktu meredam bara rindu
sempat teringat, sekian pekan tak menuliskan pekik rindu
pada jingga maharani mencurah rasa
ada rindu yang tiba-tiba memoar kembali
menyembul pada gaung luka lama
o, lelakiku
aku ini dihujani rindu yang berbatu
terkikis pula karat jengah oleh kau yang lengah
terlalu pandai memahat hati yang rapuh
mendamba aku pada guratan rindu yang selalu
kau masih raja dalam kerajaan hati yang nyaris tumbang
wahai lelakiku yang mengusik sore
ku titip serpihan hati yang telah kau hempaskan
pada jingga yang merona
harap utuhkan di sana;
di antara tepian hatimu yang hangat
Barru, 27 Maret 2011
sempat teringat, sekian pekan tak menuliskan pekik rindu
pada jingga maharani mencurah rasa
ada rindu yang tiba-tiba memoar kembali
menyembul pada gaung luka lama
o, lelakiku
aku ini dihujani rindu yang berbatu
terkikis pula karat jengah oleh kau yang lengah
terlalu pandai memahat hati yang rapuh
mendamba aku pada guratan rindu yang selalu
kau masih raja dalam kerajaan hati yang nyaris tumbang
wahai lelakiku yang mengusik sore
ku titip serpihan hati yang telah kau hempaskan
pada jingga yang merona
harap utuhkan di sana;
di antara tepian hatimu yang hangat
Barru, 27 Maret 2011
0 komentar:
Posting Komentar