Fatamorgana
Mengamarah kepak jingga yang ditebas gerimis
Selaksa padam pada keharibaan malam
Mengalunlah pendar-pendar rindu ibunda yang menipis
Setebal tanah yang kian terkikis
Harap jangan gali cinta ibuku yang tak tertanam
Fatamorgana!
Sedang pada lapak hati yang menyimbah asa aku telah mati
Ibu dengan lapang dada membunuh aku dalam bungkam rindu
Tak berkesudahan pula lapisan luka yang mengendap
Pada pelik angin rindu yang tak berpusara nanda terkatung
Lalu pada temu yang menyesak dada semakin saja gigih terpental-pental
Maka
Pada mimpi nanda yang berpetak
Sampaikan salam penuh cinta
Biar mengakar di pelupuk
Meski pada jiwanya cinta itu takkan merambat
Barru, 6 Maret 2011
Mengamarah kepak jingga yang ditebas gerimis
Selaksa padam pada keharibaan malam
Mengalunlah pendar-pendar rindu ibunda yang menipis
Setebal tanah yang kian terkikis
Harap jangan gali cinta ibuku yang tak tertanam
Fatamorgana!
Sedang pada lapak hati yang menyimbah asa aku telah mati
Ibu dengan lapang dada membunuh aku dalam bungkam rindu
Tak berkesudahan pula lapisan luka yang mengendap
Pada pelik angin rindu yang tak berpusara nanda terkatung
Lalu pada temu yang menyesak dada semakin saja gigih terpental-pental
Maka
Pada mimpi nanda yang berpetak
Sampaikan salam penuh cinta
Biar mengakar di pelupuk
Meski pada jiwanya cinta itu takkan merambat
Barru, 6 Maret 2011